Alloh berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا
قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ
الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ
أَوْلَى بِهِمَا فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ
تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah
kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Alloh
walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Bila ia kaya
ataupun miskin, maka Alloh lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Alloh
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”
Ibnu Katsir berkata, “Alloh memerintahkan
para hamba-Nya kaum mukminin untuk mereka menegakkan al-qisth, yaitu keadilan.
Mereka tidak boleh menyimpang dari keadilan dengan ke kiri dan tidak pula ke
kanan. Mereka tidak takut celaan orang yang mencela di jalan Alloh. Tidak
memalingkan mereka dari keadilan suatu pemaling pun. Hendaknya mereka tolong
menolong, saling membantu dalam keadilan.
Firman Alloh, “Menjadi saksi karena Alloh.”
Sebagaimana firman Alloh:
وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ
“Hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu
karena Allah.” Yaitu hendaknya melaksanakan kesaksian tersebut mengharapkan
wajah Alloh. Ketika itu, kesaksian tersebut benar dan adil, tidak mengandung
penyimpangan, penggantian, dan penyembunyian. Karenanya Alloh berfirman,
“Walaupun terhadap dirimu sendiri.” Yaitu bersaksilah dengan kebenaran,
walaupun kemudharatannya kembali kepadamu. Apabila kamu ditanya tentang suatu
perkara, maka katakanlah dengan benar padanya. Walaupun kemudharatannya akan
menimpamu. Sesungguhnya Alloh akan menjadikan orang yang taat kepada Alloh
kelapangan dan jalan keluar dari setiap perkara yang menyempitkannya.”
تفسير القرآن العظيم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar