Kamis, 06 Juli 2017

Amal Shalih Ini Menghapus Dosa-Dosa Kecil





قال رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ. رواه مسلم

Rasululloh صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat Jum’at, dan puasa Ramadhan ke puasa Ramadhan adlh penghapus dosa di antara keduanya, bila ia meninggalkan dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)


Imam Nawawi berkata dalam Syarh Shahíh Muslim:

Kadang ada yang berkata, ‘Bila wudhu menghapus (dosa) maka shalat menghapus apa? Bila shalat menghapus dosa maka shalat Jum’at dan puasa Ramadhan menghapus apa? Demikian pula puasa Arafah mengapus dosa dua tahun, puasa Asyura’ menghapus dosa setahun, dan bila ucapan aminnya bertepatan dengan aminnya malaikat maka diampuni dosanya yang tlh lalu.’

Jawabannya adlh apa yang dijawab oleh para ulama bahwa setiap satu dari yang disebutkan ini bisa menghapus dosa, bila ia mendapati dosa-dosa kecil yang dihapusnya. Bila ia tidak bertemu dengan dosa kecil dan tidak pula dosa besar maka ditulis kebaikan-kebaikan dan diangkat derajat-derajat dengannya. Bila ia bertemu dengan satu dosa besar atau dosa-dosa besar maka kita berharap ia bisa meringankan dosa-dosa besar tersebut. Wallohu a’lam.

Syaikh Utsaimin berkata dalam Syarh Riyádhis Shálihín:

Yaitu bahwa shalat lima waktu menghapus kesalahan-kesalahan yang terjadi di antara shalat Subuh sampai shalat Zhuhur, dari shalat Zhuhur sampai shalat ‘Ashar, dari shalat ‘Ashar sampai shalat Maghrib, dari shalat Maghrib sampai shalat Isya’ dan dari shalat Isya’ sampai shalat Subuh. Shalat lima waktu tersebut mengapus kesalahan-kesalahan, akan tetapi Nabi berkata, “Bila ditinggalkan dosa-dosa besar.” Yaitu bila dosa-dosa besar ditinggalkan.

Dosa-dosa besar adlh setiap dosa yang Penetap syariat mengaitkan dengannya hukuman khusus. Setiap dosa yang Nabi صلى الله عليه وسلم melaknat pelakunya, maka ia termasuk dosa besar. Setiap dosa yang padanya terdapet had di dunia, semisal zina, ancaman di akhirat, semisal makan riba, padanya terdapet penafian keimanan, semisal “Salah seorang di antara kalian tidak beriman sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya,” padanya terdapet berlepas diri dari keimanan, semisal “Siapa yang meniou kami maka ia bukan golongan kami,” atau dosa-dosa besar semisal hal tersebut.

Para ulama berselisih pada sabda Nabi صلى الله عليه وسلم , “Bila dosa-dosa besar ditinggalkan.” Apakah makna hadis tersebut bahwa dosa-dosa kecil dihapus bila dosa-dosa besar ditinggalkan dan dosa-dosa kecil tidak dihapus kecuali dengan dua syarat:
1-      (Mengerjakan) shalat lima waktu.
2-      Meninggalkan dosa-dosa besar?
Ataukah makna hadis tersebut bahwa dosa-dosa kecil dihapus di antara keduanya kecuali dosa-dosa besar, maka shalat tidak menghapus dosa-dosa besar? Berdasarkan ini, dihapusnya dosa-dosa kecil dengan satu syarat, yaitu mengerjakan shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat Jum’at, atau puasa Ramadhan ke puasa Ramadhan. Ini yang langsung bisa dipahami (dari hadis ini). Wallahu a’lam.

Maknanya bahwa shalat lima waktu menghapus dosa di antara shalat-shalat tersebut kecuali dosa besar. Demikian pula shalat Jum’at ke shalat Jum’at. Demikian pula puasa Ramadhan ke puasa Ramadhan. Demikian itu krn dosa-dosa besar harus disertai taubat khusus. Bila ia tidak taubat dengan taubat khusus maka amal shalih tidak menghapus dosa-dosa besar, akan tetapi harus dengan taubat khusus.

🏻 Rohmatulloh Ngimaduddin, Lc
      

════ ❁✿ 📓📓📓✿❁ ════

📱 Grup whatsapp "بيان الحق", Gabung:  085741351620

Tidak ada komentar:

Posting Komentar