Soal: Aku bekerja di warung yang menjual bahan
makanan. Aku mengamati beberapa kenyataan yang aku tidak menyukainya. Aku akan
bertanya, “ Apakah boleh bohong kepada orang yang aku mengenalnya bahwa ia
tidak shalat dan tidak puasa, sedangkan ia mengaku orang Islam. Demikian pula
apakah boleh menipu mereka?”
Jawab:
Dengan menyebut nama Alloh Yang Maha Pengasih Maha
penyayang. Segala puji bagi Alloh. Smoga shalawat dan salam Alloh terlimpahkan untuk
Rasululloh, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengambil
petunjuknya. Amma ba’du:
Sesungguhnya Alloh عز وجل tlh mengharamkan khianat dan
penipuan kepada para hamba-Nya, Alloh berfirman:
إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا اْلأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
“Sesungguhnya
Alloh menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.” (QS.
An-Nisá’: 58).
Alloh عز وجل berfirman:
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَخُونُوا اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ
وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai
orang-orang beriman, janganlh kamu mengkhianati Alloh dan Rasul (Muhammad) dan
jangan pula kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfál: 27)
Alloh عز وجل berfirman:
وَالَّذِينَ
هُمْ لأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara
amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. Al-Mu’minún: 8)
Ini di antara sifat-sifat kaum
mukminin. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
من غشنا فليس منا
“Siapa yang menipu kami
maka ia bukan (golongan) kami.”
Wahai orang yang bertanya, kamu
tidak boleh menipu orang yang membeli darimu dan bermuamalah denganmu, sama
saja apakah ia seorang kafir atau seorang muslim, sama saja apakah ia shalat
atau tidak shalat. Wajib bagimu untuk menunaikan amanat dan engkau menjual
dengan amanat, bersih (dari berlaku curang), tidak menipu, dan tidak khianat.
Bila kamu mengetahui bahwa seseorang tidak shalat atau mengerjakan sesuatu dari
kemungkaran, maka wajib bagimu untuk menasehatinya, bila kamu mampu menasehatinya.
Kamu mengajarinya apa yang bermanfaat baginya, memberinya petunjuk kepada
kebaikan, dan kamu mengingkari kemungkarannya. Sebagaimana firman Alloh عز وجل:
وَالْمُؤْمِنُونَ
وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ
“Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adlh) menjadi
penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,
mencegah dari yang munkar.” (QS. At-Taubah: 71)
Nabi صلى الله عليه
وسلم bersabda, “Agama adlh nasehat.” Ada yang
bertanya, “Untuk siapa wahai Rasululloh?” Nabi menjawab, “Untuk Alloh,
Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan seluruh kaum muslimin.”
Nasehatilh orang yang kamu melihatnya menyimpang dari syariat, sesuai
dengan kemampuanmu. Adapun menipu dan khianat, tidak boleh.
Al-Mufti: Syaikh Bin Baz
Sumber: www.binbaz.org.sa
✍🏻 Rohmatulloh Ngimaduddin, Lc
…
════
❁✿ 📓📓📓✿❁
════
📱 Grup whatsapp
"بيان الحق", Gabung: ~+6287700383901~
085741351620
Tidak ada komentar:
Posting Komentar