Minggu, 16 Juli 2017

Keutamaan Madinah





قَالَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَدْعُو الرَّجُلُ ابْنَ عَمِّهِ وَقَرِيبَهُ: هَلُمَّ إِلَى الرَّخَاءِ، هَلُمَّ إِلَى الرَّخَاءِ، وَالْمَدِينَةُ خَيْرٌ لَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَا يَخْرُجُ مِنْهُمْ أَحَدٌ رَغْبَةً عَنْهَا إِلَّا أَخْلَفَ اللهُ فِيهَا خَيْرًا مِنْهُ، أَلَا إِنَّ الْمَدِينَةَ كَالْكِيرِ، تُخْرِجُ الْخَبِيثَ، لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَنْفِيَ الْمَدِينَةُ شِرَارَهَا، كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

Rasululloh صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman yang seorang lelaki menyeru anak lelaki pamannya dan kerabatnya, ‘Ayo ke kemakmuran, ayo ke kemakmuran.’ Dan Madinah lebih baik bagi mereka, seandainya mereka mengetahuinya. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklh seseorang keluar dari Madinah krn membencinya kecuali Alloh menggantikan orang yang lebih baik daripada dirinya di Madinah. Ketahuilah, sesungguhnya Madinah semisal kír (alat peniup api yang digunakan oleh pandai besi) yang mengeluarkan orang jahat. Tidak akan tegak Kiamat sampai Madinah mengeluarkan orang-orang jahatnya, sebagaimana kír menghilangkan karat besi.”

Dalam al-Kaukab al-Wahháj Syarh Shahíh Muslim disebutkan:

“Akan datang kepada manusia suatu zaman yang seorang lelaki menyeru anak lelaki pamannya dan kerabatnya,” dengan berkata kepada mereka.

“Ayo,” yaitu datanglh wahai anak lelaki pamanku.

“Ke kemakmuran,” yaitu kepada kehidupan yang luas.

“Ayo,” yaitu datanglh wahai kerabatku.

“Ke kemakmuran” dan kelapangan hidup, yaitu ia menyerunya untuk keluar dari Madinah krn sempitnya hidup di Madinah ke negeri yang makmur, dengan perkataannya, ‘Ayo ke kemakmuran,’ yaitu datanglh ke kelapangan hidup dan ke negeri yang makmur. Pengulangan tersebut untuk penguat.

Qurthuby berkata: Ini dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebagai kabar akan perkara gaib yang terjadi sebagaimana yang Nabi kabarkan. Ini termasuk tanda-tanda kenabian. Maksudnya bahwa negeri-negeri ditaklukkan kaum muslimin sehingga banyak kebaikan dan berturut-turut negeri-negeri ditaklukkan kaum muslimin, sebagaimana tlh disepakati akan ditaklukkannnya negeri Syam, Irak, Mesir, dan lain-lain. Kebanyakan kaum muslimin yang keluar dari Hijaz dan negeri Arab senang dengan apa yang mereka dapetkan dari kesuburan dan kelapangan hidup di negeri-negeri yang mereka taklukkan. Lalu mereka menjadikan negeri-negeri tersebut sebagai tempat menetap dan mereka menyeru orang yang berada di Madinah untuk bergabung dengan mereka, krn beratnya hidup dan sempitnya kondisi di Madinah.
Krnnya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata, “Dan Madinah lebih baik bagi mereka, seandainya mereka mengetahuinya.” Madinah lebih baik dari aspek ketiadaan kemewahan padanya, ketiadaan mengutamakan dunia padanya, senantiasa menempati tempat yang mulia tersebut, dan bertetangga dengan Nabi yang mulia. Semasa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ masih hidup; berteman dengan Nabi dan melihat wajahnya yang mulia. Sepeninggal Nabi; bertetangga dengan jasad Nabi yang mulia dan menyaksikan peninggalan-peninggalannya yang dimuliakan. Maka beruntung orang yang mendapet sesuatu dari hal tersebut dan semoga Alloh berbuat kebaikan kepada orang yang tertimpa musibah dengan tidak mendapetkan sesuatu dari hal-hal yang di sana (Madinah). Selesai.

“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklh seseorang keluar dari Madinah krn membencinya,” yaitu berpaling dan tidak mau untuk mukim di Madinah.

“Kecuali Alloh menggantikan orang yang lebih baik daripada dirinya di Madinah,” yaitu orang yang membenci Madinah.

Qurthuby berkata: Yaitu orang yang keluar dari Madinah krn membencinya, yaitu tidak membutuhkannya, sesungguhnya ia mungkin bodoh dengan keutamaan Madinah dan keutamaan bermukim di Madinah atau ia kafir dengan hal tersebut. Setiap salah seorang dari keduanya bila keluar dari Madinah, maka orang yang tetap di Madinah dari kaum muslimin lebih baik daripada dirinya dan lebih utama, bagaimanapun keadaannya. Alloh tlh menetapkan bahwa Mekah dan Madinah tidak kosong dari para ulama, para pemilik keutamaan, dan para orang yang paham agama, sampai Alloh mewarisi bumi dan orang-orang yang ada di atasnya. Mereka adlh orang-orang khalaf, orang yang keluar dari Madinah krn membencinya. Selesai.

“Ketahuilah,” yaitu perhatikan dan dengarkan apa yang aku katakan kepada kalian.

“Sesungguhnya Madinah,” al-Munawaroh.

“Semisal kír,” yaitu alat peniup api yang digunakan oleh pandai besi atau tempat yang mencakup alat peniup api yang digunakan oleh pandai besi. Yang awal (alat peniup api milik pandai besi) terbuat dari ziq (kulit tebal). Yang kedua: Yaitu tempat apinya pandai besi yang dibangun dari tanah atau dinamakan dengan kúr. Maksudnya sesungguhnya Madinah menyerupai kír.

“Yang mengeluarkan,” dari dalam Madinah.

“Orang jahat,” dari manusia, yaitu munafik dan kafir, demi Alloh yang tidak ada ilah kecuali Dia.

“Tidak akan tegak Kiamat,” yaitu Hari Kiamat.

“Sampai Madinah mengeluarkan orang-orang jahatnya,” yaitu sejahat-jahat orang yang ada di Madinah.

“Sebagaimana kír menghilangkan karat besi,” yaitu kotorannya.

‘Iyádh berkata, “Ini khusus di zaman Nabi صلى الله عليه وسلم, krn tidak ada yang sabar di atas hijrahnya dan bermukim bersama Nabi di Madinah kecuali orang yang tetap imannya.”

Imam Nawawi berkata, “Ini tidak zhahir (gamblang) krn pada riwayat Muslim:
لا تقوم الساعة حتى تنفي المدينة شرارها كما ينفي الكير خبث الحديد
‘Tidak akan tegak Hari Kiamat sampai Madinah mengeluarkan orang-orang jahatnya, sebagaimana kír menghilangkan karat besi.’ Ini wallohu a’lam di masa Dajjal.”

Mengandung kemungkinan yang dimaksudkan adlh semua zaman. Dahulu perkara tersebut di zaman Nabi صلى الله عليه وسلم, demikian pula krn sebab yang disebutkan. Menguatkan hal tersebut, kisah seorang Arab Baduwi yang akan datang.

Sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم menyebutkan hadis ini dengan menyebutkan ilat keluarnya seorang Arab Baduwi dan permintaannya untuk membatalkan baiat. Lalu hal tersebut di akhir zaman tatkala Dajjal akan masuk Madinah. Lalu Madinah mengguncang penduduknya, sehingga tidak tersisa seorang munafik dan tidak pula seorang kafir kecuali ia keluar dari Madinah, sebagaimana yang akan datang. Adapun di antara itu, maka tidak. Demikian dalam al-Fath.

Al-Ubay berkata: Bila ada yang berkata, “Sungguh orang-orang munafik tlh menetap di Madinah.” Maka dijawab: Sesungguhnya mereka dikeluarkan dengan kematian dan kematian adlh pengeluaran yang paling keras.

Kír yang masyhur di antara manusia adlh ziq (kulit tebal) yang digunakan untuk meniup api oleh pandai besi. Akan tetapi kebanyakan pakar bahasa menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan kír adlh toko pandai besi dan pengrajin emas / perak.

“Karat besi,” yaitu kotorannya yang dikeluarkan oleh api. Maksudnya bahwa Madinah tidak membiarkan di Madinah orang yang di dalam hatinya kotoran, akan tetapi Madinah membedakannya dari hati-hati yang bersih dan mengeluarkannya, sebagaimana pandai besi membedakan antara besi buruk dengan yang bagus. Penasaban dalam membedakan (memisahkan) tersebut kepada kír, krn kír adlh sebab paling besar dalam menyalanya api yang dengannya bisa untuk menghilangkan karat besi. Diambil argumentasi dengan hadis ini bahwa Madinah adlh negeri yang paling utama.

Muhalab berkata: Krn Madinah, ia yang memasukkan Mekah dan selainnya dari negeri-negeri ke dalam Islam, sehingga semuanya dalam lembaran-lembaran penduduk Madinah dan krn Madinah mengeluarkan orang jahat.
Yang awal dibantah dengan bahwa penduduk Madinah yang mereka menaklukkan Mekah, mayoritas mereka adlh penduduk Mekah. Maka keutamaannya tetap untuk kedua kelompok tersebut dan tidak mengharuskan dari hal itu untuk diutamakannya salah satu dari kedua negeri tersebut (Mekah dan Madinah).
Yang kedua dibantah bahwa hal tersebut khusus pada orang-orang dan pada zaman tertntu, dengan dalil firman Alloh:
وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَرَدُوا عَلَى النِّفَاقِ
“Dan di antara penduduk Madinah, mereka keterlaluan dalam kemunafikannya.” (QS. At-Taubah: 101). Orang munafik buruk, dengan tanpa keraguan. Sungguh tlh keluar dari Madinah sepeninggal Nabi صلى الله عليه وسلم, Mu’adz, Abu Ubaidah, Ibnu Mas’ud, dan sekelompok sahabat. lalu Ali, Thalhah, Zubair, Ammar, dan selain mereka. Mereka adlh sebaik-baik manusia. Ini menunjukkan bahwa yang dimaksudkan dengan hadis ini, dikhususkannya suatu manusia dari yang lainnya dan satu waktu bukan selainnya. Selesai.

Qurthuby berkata: “Semisal kír,” ini penyerupaan yang sesuai kenyataan, krn kír sebab sangat panasnya menghilangkan dari api; angus, asap, dan abu sehingga tidak tersisa kecuali murni bara dan api. Ini bila yang dimaksudkan dengan kír adlh alat peniup api yang digunakan oleh pandai besi. Bila yang dimaksudkan dengan kír adalh tempat yang mencakup api yang dikenal oleh para pakar bahasa, maka maknanya bahwa tempat tersebut krn sangat panasnya menghilangkan kotoran besi, emas, dan perak dan mengeluarkan kotoran tersebut. Demikian pula Madinah, krn di Madinah sangat keras kehidupannya dan sempit kondisinya; jiwa dibersihkan dari syahwat, ketamakan, dan kesenangan dengan kelezatan dan yang enak, sehingga jiwa menjadi suci dari kotoran-kotoran dan tersisa yang murni/bersih, sehingga tampak intannya dan umum barakahnya. Oleh krnnya dalam riwayat lain:
تنفي خبثها وينصع طيبها
“Madinah mengeluarkan orang kotornya dan membersihkan orang baiknya.” Hadis ini hanya diriwayatkan oleh Muslim, akan tetapi Ahmad juga meriwayatkannya.

🏻 Rohmatulloh Ngimaduddin, Lc
      

════ ❁✿ 📓📓📓✿❁ ════

📱 Grup whatsapp "بيان الحق", Gabung: 085741351620

Tidak ada komentar:

Posting Komentar