قَالَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَدْعُو الرَّجُلُ ابْنَ عَمِّهِ وَقَرِيبَهُ:
هَلُمَّ إِلَى الرَّخَاءِ، هَلُمَّ إِلَى الرَّخَاءِ، وَالْمَدِينَةُ خَيْرٌ
لَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَا يَخْرُجُ
مِنْهُمْ أَحَدٌ رَغْبَةً عَنْهَا إِلَّا أَخْلَفَ اللهُ فِيهَا خَيْرًا مِنْهُ،
أَلَا إِنَّ الْمَدِينَةَ كَالْكِيرِ، تُخْرِجُ الْخَبِيثَ، لَا تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى تَنْفِيَ الْمَدِينَةُ شِرَارَهَا، كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ
خَبَثَ الْحَدِيدِ
Rasululloh صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Akan datang kepada manusia
suatu zaman yang seorang lelaki menyeru anak lelaki pamannya dan kerabatnya,
‘Ayo ke kemakmuran, ayo ke kemakmuran.’ Dan Madinah lebih baik bagi mereka,
seandainya mereka mengetahuinya. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklh
seseorang keluar dari Madinah krn membencinya kecuali Alloh menggantikan orang
yang lebih baik daripada dirinya di Madinah. Ketahuilah, sesungguhnya Madinah
semisal kír (alat peniup api yang digunakan oleh pandai besi) yang mengeluarkan
orang jahat. Tidak akan tegak Kiamat sampai Madinah mengeluarkan orang-orang
jahatnya, sebagaimana kír menghilangkan karat besi.”
Dalam al-Kaukab
al-Wahháj Syarh Shahíh Muslim disebutkan:
“Akan datang kepada
manusia suatu zaman yang seorang lelaki menyeru anak lelaki pamannya dan
kerabatnya,” dengan berkata kepada mereka.
“Ayo,” yaitu
datanglh wahai anak lelaki pamanku.
“Ke kemakmuran,”
yaitu kepada kehidupan yang luas.
“Ayo,” yaitu datanglh
wahai kerabatku.
“Ke kemakmuran” dan
kelapangan hidup, yaitu ia menyerunya untuk keluar dari Madinah krn sempitnya
hidup di Madinah ke negeri yang makmur, dengan perkataannya, ‘Ayo ke
kemakmuran,’ yaitu datanglh ke kelapangan hidup dan ke negeri yang makmur.
Pengulangan tersebut untuk penguat.
Qurthuby berkata:
Ini dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ sebagai kabar akan perkara gaib yang
terjadi sebagaimana yang Nabi kabarkan. Ini termasuk tanda-tanda kenabian.
Maksudnya bahwa negeri-negeri ditaklukkan kaum muslimin sehingga banyak
kebaikan dan berturut-turut negeri-negeri ditaklukkan kaum muslimin,
sebagaimana tlh disepakati akan ditaklukkannnya negeri Syam, Irak, Mesir, dan
lain-lain. Kebanyakan kaum muslimin yang keluar dari Hijaz dan negeri Arab
senang dengan apa yang mereka dapetkan dari kesuburan dan kelapangan hidup di
negeri-negeri yang mereka taklukkan. Lalu mereka menjadikan negeri-negeri
tersebut sebagai tempat menetap dan mereka menyeru orang yang berada di Madinah
untuk bergabung dengan mereka, krn beratnya hidup dan sempitnya kondisi di
Madinah.
Krnnya Nabi صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata, “Dan Madinah lebih baik bagi
mereka, seandainya mereka mengetahuinya.” Madinah lebih baik dari aspek
ketiadaan kemewahan padanya, ketiadaan mengutamakan dunia padanya, senantiasa
menempati tempat yang mulia tersebut, dan bertetangga dengan Nabi yang mulia.
Semasa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ masih hidup; berteman dengan Nabi dan melihat wajahnya yang
mulia. Sepeninggal Nabi; bertetangga dengan jasad Nabi yang mulia dan
menyaksikan peninggalan-peninggalannya yang dimuliakan. Maka beruntung orang
yang mendapet sesuatu dari hal tersebut dan semoga Alloh berbuat kebaikan
kepada orang yang tertimpa musibah dengan tidak mendapetkan sesuatu dari
hal-hal yang di sana (Madinah). Selesai.
“Demi Dzat yang
jiwaku di tangan-Nya, tidaklh seseorang keluar dari Madinah krn membencinya,”
yaitu berpaling dan tidak mau untuk mukim di Madinah.
“Kecuali Alloh
menggantikan orang yang lebih baik daripada dirinya di Madinah,” yaitu orang
yang membenci Madinah.
Qurthuby berkata:
Yaitu orang yang keluar dari Madinah krn membencinya, yaitu tidak
membutuhkannya, sesungguhnya ia mungkin bodoh dengan keutamaan Madinah dan
keutamaan bermukim di Madinah atau ia kafir dengan hal tersebut. Setiap salah seorang
dari keduanya bila keluar dari Madinah, maka orang yang tetap di Madinah dari
kaum muslimin lebih baik daripada dirinya dan lebih utama, bagaimanapun
keadaannya. Alloh tlh menetapkan bahwa Mekah dan Madinah tidak kosong dari para
ulama, para pemilik keutamaan, dan para orang yang paham agama, sampai Alloh
mewarisi bumi dan orang-orang yang ada di atasnya. Mereka adlh orang-orang
khalaf, orang yang keluar dari Madinah krn membencinya. Selesai.
“Ketahuilah,” yaitu
perhatikan dan dengarkan apa yang aku katakan kepada kalian.
“Sesungguhnya
Madinah,” al-Munawaroh.
“Semisal kír,”
yaitu alat peniup api yang digunakan oleh pandai besi atau tempat yang mencakup
alat peniup api yang digunakan oleh pandai besi. Yang awal (alat peniup api
milik pandai besi) terbuat dari ziq (kulit tebal). Yang kedua: Yaitu tempat
apinya pandai besi yang dibangun dari tanah atau dinamakan dengan kúr.
Maksudnya sesungguhnya Madinah menyerupai kír.
“Yang mengeluarkan,”
dari dalam Madinah.
“Orang jahat,” dari
manusia, yaitu munafik dan kafir, demi Alloh yang tidak ada ilah kecuali Dia.
“Tidak akan tegak
Kiamat,” yaitu Hari Kiamat.
“Sampai Madinah
mengeluarkan orang-orang jahatnya,” yaitu sejahat-jahat orang yang ada di
Madinah.
“Sebagaimana kír menghilangkan
karat besi,” yaitu kotorannya.
‘Iyádh berkata,
“Ini khusus di zaman Nabi صلى الله عليه وسلم, krn tidak ada yang sabar di atas hijrahnya dan bermukim
bersama Nabi di Madinah kecuali orang yang tetap imannya.”
Imam Nawawi
berkata, “Ini tidak zhahir (gamblang) krn pada riwayat Muslim:
لا تقوم الساعة حتى تنفي المدينة شرارها كما
ينفي الكير خبث الحديد
‘Tidak akan tegak Hari Kiamat
sampai Madinah mengeluarkan orang-orang jahatnya, sebagaimana kír menghilangkan
karat besi.’ Ini wallohu a’lam di masa Dajjal.”
Mengandung kemungkinan yang
dimaksudkan adlh semua zaman. Dahulu perkara tersebut di zaman Nabi صلى
الله عليه وسلم, demikian pula krn sebab yang disebutkan.
Menguatkan hal tersebut, kisah seorang Arab Baduwi yang akan datang.
Sesungguhnya Nabi صلى
الله عليه وسلم menyebutkan hadis ini dengan menyebutkan
ilat keluarnya seorang Arab Baduwi dan permintaannya untuk membatalkan baiat.
Lalu hal tersebut di akhir zaman tatkala Dajjal akan masuk Madinah. Lalu
Madinah mengguncang penduduknya, sehingga tidak tersisa seorang munafik dan
tidak pula seorang kafir kecuali ia keluar dari Madinah, sebagaimana yang akan
datang. Adapun di antara itu, maka tidak. Demikian dalam al-Fath.
Al-Ubay berkata: Bila ada
yang berkata, “Sungguh orang-orang munafik tlh menetap di Madinah.” Maka
dijawab: Sesungguhnya mereka dikeluarkan dengan kematian dan kematian adlh
pengeluaran yang paling keras.
Kír yang masyhur di antara
manusia adlh ziq (kulit tebal) yang digunakan untuk meniup api oleh pandai
besi. Akan tetapi kebanyakan pakar bahasa menyatakan bahwa yang dimaksudkan
dengan kír adlh toko pandai besi dan pengrajin emas / perak.
“Karat besi,” yaitu
kotorannya yang dikeluarkan oleh api. Maksudnya bahwa Madinah tidak membiarkan
di Madinah orang yang di dalam hatinya kotoran, akan tetapi Madinah
membedakannya dari hati-hati yang bersih dan mengeluarkannya, sebagaimana
pandai besi membedakan antara besi buruk dengan yang bagus. Penasaban dalam
membedakan (memisahkan) tersebut kepada kír, krn kír adlh sebab paling besar
dalam menyalanya api yang dengannya bisa untuk menghilangkan karat besi.
Diambil argumentasi dengan hadis ini bahwa Madinah adlh negeri yang paling
utama.
Muhalab berkata: Krn Madinah,
ia yang memasukkan Mekah dan selainnya dari negeri-negeri ke dalam Islam,
sehingga semuanya dalam lembaran-lembaran penduduk Madinah dan krn Madinah
mengeluarkan orang jahat.
Yang awal dibantah dengan
bahwa penduduk Madinah yang mereka menaklukkan Mekah, mayoritas mereka adlh
penduduk Mekah. Maka keutamaannya tetap untuk kedua kelompok tersebut dan tidak
mengharuskan dari hal itu untuk diutamakannya salah satu dari kedua negeri
tersebut (Mekah dan Madinah).
Yang kedua dibantah bahwa hal
tersebut khusus pada orang-orang dan pada zaman tertntu, dengan dalil firman
Alloh:
وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَرَدُوا عَلَى
النِّفَاقِ
“Dan di antara
penduduk Madinah, mereka keterlaluan dalam kemunafikannya.” (QS. At-Taubah:
101). Orang munafik buruk, dengan tanpa keraguan. Sungguh tlh keluar dari
Madinah sepeninggal Nabi صلى الله عليه وسلم, Mu’adz, Abu Ubaidah, Ibnu Mas’ud, dan
sekelompok sahabat. lalu Ali, Thalhah, Zubair, Ammar, dan selain mereka. Mereka
adlh sebaik-baik manusia. Ini menunjukkan bahwa yang dimaksudkan dengan hadis
ini, dikhususkannya suatu manusia dari yang lainnya dan satu waktu bukan
selainnya. Selesai.
Qurthuby berkata: “Semisal
kír,” ini penyerupaan yang sesuai kenyataan, krn kír sebab sangat panasnya
menghilangkan dari api; angus, asap, dan abu sehingga tidak tersisa kecuali
murni bara dan api. Ini bila yang dimaksudkan dengan kír adlh alat peniup api
yang digunakan oleh pandai besi. Bila yang dimaksudkan dengan kír adalh tempat
yang mencakup api yang dikenal oleh para pakar bahasa, maka maknanya bahwa
tempat tersebut krn sangat panasnya menghilangkan kotoran besi, emas, dan perak
dan mengeluarkan kotoran tersebut. Demikian pula Madinah, krn di Madinah sangat
keras kehidupannya dan sempit kondisinya; jiwa dibersihkan dari syahwat,
ketamakan, dan kesenangan dengan kelezatan dan yang enak, sehingga jiwa menjadi
suci dari kotoran-kotoran dan tersisa yang murni/bersih, sehingga tampak
intannya dan umum barakahnya. Oleh krnnya dalam riwayat lain:
تنفي خبثها وينصع طيبها
“Madinah mengeluarkan orang
kotornya dan membersihkan orang baiknya.” Hadis ini hanya diriwayatkan oleh
Muslim, akan tetapi Ahmad juga meriwayatkannya.
✍🏻 Rohmatulloh Ngimaduddin, Lc
…
════
❁✿ 📓📓📓✿❁
════
Tidak ada komentar:
Posting Komentar